Nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada, dan rasa tidak nyaman setelah makan adalah gejala umum dari maag atau peningkatan asam lambung. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis obat pertolongan pertama yang efektif untuk meredakan gejala maag dengan cepat. Memiliki obat pertolongan pertama untuk maag di rumah adalah langkah yang bijak untuk mengatasi serangan tiba-tiba.
Salah satu jenis obat pertolongan pertama yang paling umum dan efektif untuk mengatasi gejala maag adalah antasida. Antasida bekerja dengan menetralkan asam lambung yang berlebihan, sehingga dapat meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman dengan cepat. Beberapa jenis antasida yang dijual bebas dan sering dijadikan obat mengandung aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, atau kalsium karbonat. Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah, sirup, atau suspensi, dan biasanya memberikan efek lega dalam waktu singkat.
Selain antasida, obat golongan H2 blocker juga dapat menjadi pilihan obat pertolongan pertama untuk maag, terutama jika gejala yang dirasakan cukup sering atau parah. H2 blocker bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung. Beberapa contoh H2 blocker yang tersedia tanpa resep dokter meliputi ranitidine dan famotidine. Meskipun efeknya mungkin tidak secepat antasida, H2 blocker dapat memberikan peredaan yang lebih tahan lama. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan ranitidine saat ini sedang dievaluasi oleh badan pengawas obat.
Obat golongan proton pump inhibitor (PPI) umumnya merupakan obat resep, tetapi beberapa jenis dengan dosis rendah kini tersedia juga tanpa resep dan dapat dipertimbangkan sebagai obat pertolongan pertama untuk maag yang sering kambuh. PPI bekerja dengan menghambat produksi asam lambung secara lebih kuat dan tahan lama dibandingkan antasida atau H2 blocker. Contoh PPI yang tersedia bebas dengan dosis rendah adalah omeprazole. Namun, penggunaannya sebagai obat pertolongan pertama sebaiknya setelah berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
Penting untuk diingat bahwa obat pertolongan pertama untuk maag bertujuan untuk meredakan gejala sementara. Jika gejala maag sering kambuh, tidak membaik setelah menggunakan obat bebas, atau disertai dengan gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab, kesulitan menelan, atau muntah darah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Maag yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Sebagai contoh, pada tanggal 18 Maret 2025, dalam acara seminar kesehatan pencernaan di sebuah rumah sakit di London, Inggris, Dr. Emily Carter, seorang ahli gastroenterologi, menjelaskan tentang berbagai jenis obat maag, termasuk obat pertolongan pertama yang aman dan efektif untuk penggunaan di rumah, serta kapan pasien perlu mencari bantuan medis.
Kemudian, pada tanggal 2 April 2025, dalam kampanye “Sayangi Lambungmu” yang diadakan oleh sebuah apotek jaringan di Birmingham, Inggris, para apoteker memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara memilih obat pertolongan pertama untuk maag yang sesuai dengan gejala dan kondisi masing-masing, serta pentingnya perubahan gaya hidup untuk mencegah maag kambuh.
Memiliki pengetahuan tentang jenis obat pertolongan pertama untuk maag dan cara penggunaannya yang benar dapat membantu Anda mengatasi gejala asam lambung naik dengan lebih efektif. Selalu perhatikan dosis yang dianjurkan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau gejala maag tidak membaik.