Salah satu strategi krusial Palang Merah Indonesia (PMI) dalam upaya kesiapsiagaan bencana adalah penyusunan Peta Risiko Bencana. Alat visual ini bukan sekadar gambar, melainkan sebuah instrumen vital yang membantu mengidentifikasi dan memetakan daerah-daerah yang rentan terhadap berbagai ancaman, serta potensi dampak yang mungkin terjadi. Dengan adanya Risiko Bencana, PMI dapat merencanakan respons yang lebih efektif dan mengedukasi masyarakat secara lebih tepat sasaran. Berdasarkan data dari Departemen Penanggulangan Bencana PMI Pusat pada 20 Juni 2025, program pemetaan ini telah mencakup 75% wilayah provinsi di Indonesia yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana.
Proses pembuatan pemetaan Risiko Bencana oleh PMI melibatkan kolaborasi aktif dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), akademisi, dan yang terpenting, partisipasi masyarakat lokal. Data yang dikumpulkan sangat beragam, mulai dari jenis ancaman bencana (gempa, banjir, longsor, erupsi gunung berapi), riwayat kejadian bencana di masa lalu, kepadatan penduduk, kondisi infrastruktur, hingga keberadaan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Semua informasi ini kemudian dianalisis untuk menghasilkan gambaran komprehensif tentang tingkat risiko di setiap wilayah yang sering mengalami bencana.
Manfaat Peta Risiko Bencana sangat besar. Bagi PMI, peta ini menjadi panduan dalam penempatan logistik bantuan, penentuan jalur evakuasi terbaik, dan alokasi relawan. Misalnya, jika Peta Risiko Bencana menunjukkan suatu desa sangat rentan terhadap banjir, PMI akan memprioritaskan penempatan perahu karet, tenda darurat, dan tim medis di dekat area tersebut. Bagi masyarakat, peta ini berfungsi sebagai alat edukasi yang mudah dipahami. Mereka dapat melihat dengan jelas potensi bahaya di lingkungan sekitar mereka dan jalur aman yang harus dilalui saat evakuasi.
PMI juga secara rutin memperbarui Peta Risiko Bencana berdasarkan informasi terbaru dan perubahan kondisi geografis. Hal ini memastikan bahwa strategi kesiapsiagaan tetap relevan dan akurat. Dengan menjadikan Peta Risiko Bencana sebagai fondasi, PMI tidak hanya merespons bencana, tetapi juga secara proaktif mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan alam.