PMI Provinsi Riau memiliki spesialisasi dalam evakuasi dan pengungsian medis korban bencana. Mengingat geografi Riau yang didominasi daratan dan perairan, tim PMI dilatih menggunakan moda transportasi darat dan laut. Misi utama mereka adalah menjangkau korban yang terisolasi dan memberikan penanganan medis awal.
Proses evakuasi dimulai dengan penilaian cepat untuk menentukan tingkat keparahan cedera korban. Tim medis PMI memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian. Setelah stabil, korban segera dipindahkan ke fasilitas kesehatan yang memadai. Waktu respons yang cepat adalah kunci dalam menyelamatkan nyawa.
Untuk korban di wilayah pesisir atau pulau-pulau kecil, PMI mengerahkan perahu karet dan kapal cepat. Evakuasi via laut ini sangat penting saat akses darat terputus akibat banjir atau gempa. Keahlian teknis dan navigasi relawan perairan PMI menjadi aset vital di lapangan.
PMI Riau menyusun jalur evakuasi darurat khusus untuk korban dengan kondisi kritis. Jalur ini dikoordinasikan dengan pihak kepolisian dan rumah sakit rujukan. Prioritas diberikan kepada korban yang membutuhkan operasi atau perawatan intensif segera. Mereka memastikan setiap menit berharga dioptimalkan.
Salah satu tantangan adalah menjamin keselamatan tim evakuasi dan korban selama perjalanan. Relawan PMI dilatih untuk menghadapi risiko tinggi di medan sulit. Mereka harus memastikan bahwa kondisi korban tetap stabil sampai tiba di rumah sakit tujuan.
Setelah korban dievakuasi, PMI juga fokus pada pemenuhan kebutuhan di lokasi pengungsian sementara. Mereka mendirikan posko kesehatan dan dapur umum. Selain itu, distribusi hygiene kits dan dukungan psikososial juga diberikan untuk membantu pemulihan korban.
PMI Riau bekerja sama dengan Rumah Sakit, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan setempat. Kolaborasi ini memastikan bahwa setiap korban bencana menerima perawatan lanjutan yang optimal. Sinergi ini mencerminkan komitmen bersama untuk melindungi nyawa dan kesehatan masyarakat.
Program pelatihan rutin yang diadakan PMI Riau bertujuan mengembangkan keterampilan relawan. Simulasi bencana dilakukan untuk mengasah kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan. Kesiapan ini memastikan korban menerima penanganan terbaik, kapan pun bencana terjadi.