Setelah bencana melanda, tantangan terbesar bagi Palang Merah Indonesia (PMI) adalah menjaga standar kesehatan masyarakat yang tinggal di lokasi pengungsian sementara. Standar ini dijaga melalui pendirian Emergency Health Post (Pos Kesehatan Darurat). Unit kesehatan lapangan ini bukan sekadar tenda pertolongan pertama; ia adalah perwujudan komitmen PMI untuk mencegah krisis kesehatan sekunder seperti wabah penyakit menular, yang seringkali lebih mematikan daripada bencana itu sendiri. Emergency Health Post berfungsi sebagai buffer medis antara bencana dan fasilitas kesehatan permanen. Dengan menjaga standar operasional yang ketat, Emergency Health Post PMI memastikan setiap korban, terutama yang paling rentan, mendapatkan akses layanan kesehatan yang cepat dan berkualitas.
Protokol Standarisasi Layanan
PMI mengoperasikan Emergency Health Post berdasarkan protokol internasional dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC). Protokol ini mencakup standardisasi dalam struktur, logistik, dan pelayanan medis.
- Struktur dan Tim: Setiap posko kesehatan darurat utama harus diisi minimal oleh satu dokter, dua perawat, dan tiga relawan non-medis per shift jaga. Posko ini beroperasi 24 jam sehari dalam tujuh hari pertama fase tanggap darurat.
- Layanan Esensial: Posko menyediakan layanan triage, pertolongan pertama trauma, manajemen luka, dan penanganan penyakit umum seperti ISPA dan diare. Dokter Spesialis Darurat, Dr. Hendra Jaya, Sp.EM., dalam panduan operasional PMI yang diperbarui pada tahun 2025, menetapkan bahwa waktu tunggu maksimum untuk triage adalah 3 menit per pasien.
Pencegahan Penyakit dan Kesiapsiagaan
Ancaman terbesar di pengungsian adalah sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, Emergency Health Post bekerja berdampingan dengan tim WASH (Air, Sanitasi, dan Kebersihan) PMI.
- Pengawasan Penyakit: Tim medis secara rutin mencatat dan melaporkan kasus-kasus penyakit potensial wabah. Di lokasi pengungsian utama, PMI menargetkan menyediakan air bersih minimal 7 liter per orang per hari untuk kebutuhan minum dan kebersihan pribadi.
- Edukasi Higienitas: Relawan mengadakan sesi edukasi singkat tentang pentingnya mencuci tangan dan membuang sampah yang aman di antara para pengungsi.
Koordinasi dan Keamanan
Keberhasilan menjaga standar di Emergency Health Post juga bergantung pada koordinasi dengan pihak keamanan. Kepolisian Resor (Polres) setempat seringkali menempatkan dua petugas di dekat posko untuk mengamankan area dari gangguan, terutama saat distribusi obat-obatan atau penanganan kasus trauma. Koordinasi ini didukung oleh Surat Perintah Bersama yang dikeluarkan pada tanggal 21 Mei 2025.
Dengan sistematisasi yang ketat dalam operasional, logistik (yang memastikan pasokan obat-obatan dasar cukup untuk 500 pasien), dan pengawasan kesehatan masyarakat, PMI mampu menjaga standar layanan kesehatan di tengah situasi bencana, mengubah tenda darurat menjadi benteng vital yang melindungi kesehatan masyarakat yang rentan.